Rayon Tan Malaka Gelar Sekolah Advokasi Dengan Tema "Menggores Pena Pergerakan yang Idealis Menuju Perubahan".
https://cendekia-pedia.blogspot.com/2017/04/rayon-tan-malaka-gelar-sekolah-advokasi.html
JATIMAKTUAL, SITUBONDO,- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pengurus Rayon Tan Malaka mengadakan kegiatan Sekolah Advokasi dengan tema "Menggores Pena Pergerakan yang Idealis Menuju Perubahan", yang di laksanakan di Dinas Sosial, Jum'at dan Sabtu (14-15 April 2017).
Menurut Ahmad Zuhry selaku Ketua Rayon Tan Malaka dalam sambutan pembukaan sekolah advokasi, Kegiatan ini merupakan awal dari pengkaderan untuk memantapkan nalar kritis pada setiap kader.
Berbicara mengenai Rayon dan Komisariat, maka tidak lain garis kordinasinya atau lahanya yakni back to kampus. Jadi, maksud dari back to kampus yakni kampus sebagai lumbung kaderisasi bagi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Tambah Zuhry
Ali Gufron selaku Pembina Rayon Tan Malaka menegaskan, bahwa sekolah advokasi ini suatu hal yang penting untuk di ikuti dengan serius oleh setiap kader. Jadi adanya niatan atau kesengajaan mengikuti sekolah advokasi yang In Shyaa Allah dapat memahaminya. Dia sangat mengapresiasi sekolah advokasi, kerena ini dapat memberikan pemahaman advokasi lebih dalam lagi.
Ali Gufron selaku Pembina Rayon Tan Malaka menegaskan, bahwa sekolah advokasi ini suatu hal yang penting untuk di ikuti dengan serius oleh setiap kader. Jadi adanya niatan atau kesengajaan mengikuti sekolah advokasi yang In Shyaa Allah dapat memahaminya. Dia sangat mengapresiasi sekolah advokasi, kerena ini dapat memberikan pemahaman advokasi lebih dalam lagi.
Sedangkan dari Qusairi selaku Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Abdurrachmam Saleh Situbondo, menegaskan masalah gerakan advokasi pada diri kader. Sejauh mana PMII melakukan kaderisasi, maka disitulah kader malakukan kajian-kajian kaderisasi.
Lanjut Qusairi mengatakan, ini perlu di akui bahwa sahabat/i dapat melakukan dengan maksimal dalam melaksanakan kaderisasi. Berbicara kelembagaan, Rayon harus menyadari bahwa Komisariat adalah bapaknya. Jadi, yang dapat mengkoreksi dari Rayon yakni Komisariat dan Cabang.
Ketua Umum Pengurus Cabang Ahmad Hasan dalam pembukaan sekolah advokasi mengatakan, memberikan pemahaman bahwa advokasi ini tidak mudah, tidak semua kader ini dapat memahami penuh masalah advokasi.
Lebih lanjut Hasan, dia sangat bersyukur akan ide gagasan Pengurus Rayon, bahwa sekolah advokasi ini dapat mendongkrak akan pemahaman advokasi pada setiap diri kader.
Berbicara ke ilmuan di dalam logo, PMII terdapat warna biru tua, itu melambankan dalamnya akan ilmu dari setiap kader yang harus mampu menjawab tantangan zaman. Ia pun juga sangat mengharapkan, bahwa kader dapat serius mengikuti sekolah advokasi ini, karena kesempatan tidak akan datang kedua kali. Tambah Hasan
Prosesi acara sekolah advokasi ini di buka oleh Joko Lutfi Prihatin, S.H M.Hum selaku Majelis Pembina Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Lutfi Joko Prihatin, S.H M.Hum selaku Majelis Pembina Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mengatakan, bahwa sekolah advokasi ini di ikuti dengan niat dalam diri kader untuk memper dalam paham akan advokasi.
Joko Prihatin mengungkapkan, bahwa akan rasa kecintaan terhadap PMII dan mengharap dengan di adakannya sekolah advokasi ini tidak hanya memberikan sebuah gambaran melakukan komunikasi kepada setiap orang yang terampas hak haknya, namun juga rasa kepemilikan serta kecintaan terhadap PMII dapat tumbuh subur dalam diri setiap kader, juga Sekaligus membuka sekolah advokasi Rayon Tan Malaka.
Dalam pelaksanaan Pembukaan sekolah advokasi tersebut, berjalan dengan tertib dan lancar.
Pewarta : Iruel
Editor : Faisol